Saturday, November 06, 2004

Loghat Kelantan - Kelas 01

22 Ramadhan 1425
Salam

Kepada yang berminat untuk mempelajari loghat Kelantan, saya dengan relanya menurunkan sedikit petua atau panduan dengan harapan ianya boleh membantu mereka yang berkeinginan. Harus diingat, petua atau panduan ini bukanlah melibatkan kajian khusus atau mendalam. Ianya hanya sekadar pengalaman dan pendapat saya sebagai anak kelahiran Kelantan. Harus juga diingat, kenyataan-kenyataan yang dibuat bersifat umum dan kadang-kadang ada pengecualiannya.
Bermula dengan sebutan asas - iaitu sebutan yang seringkali menjadi 'landmark' rakyat Kelantan.
Mana-mana perkataan di dalam bahasa melayu yang berakhir dengan 'an' atau 'am' akan ditukarkan dengan 'e' (taling -http://www.karyanet.com.my/knet/dbp_jawi/pengenalan/1-03_hurufvokal.htm).
Sebagai contoh :
Bahasa Melayu - - - - Kelantan
Makan - - - - - - - - - - Make
Malam - - - - - - - - - - Male
Jalan - - - - - - - - - - - Jale
Talam - - - - - - - - - - Tale



Kadang-kadang terdapat sedikit kekeliruan dalam penggunaan kenyataan umum di atas apabila dua atau lebih perkataan berbeza di dalam bahasa melayu menjadi sama dalam loghat Kelantan.

Contohnya
Bahasa Melayu - - - - Kelantan
Padam - - - - - - - - - - Pade
Padan - - - - - - - - - - Pade


Dalam keadaan begini, biasanya hanya satu yang diguna pakai oleh orang Kelantan. Satu lagi digantikan dengan perkataan lain. Dalam kontek contoh di atas, perkataan 'padam' tidak biasa digunakan oleh orang Kelantan. 'Padam' biasanya disebut 'Roba' (berasal dari perkataan inggeris 'Rubber' merujuk getah pemadam). 'Roba' digunakan apabila perkataan 'padam' merujuk perbuatan memadam kesan atau tulisan. Seandainya 'padam' dirujuk kepada perbuatan memadam lampu pula, perkataan 'tutup' atau 'mampuskan' atau 'menghapuskan' digunakan di Kelantan.


Nota : Perkataan 'mampuskan' tidak menunjukkan sifatkurang ajar jika digunakan dalam kontek memadamkan lampu atau alatan bercahaya atau alatan elektrik di Kelantan. Perkataan ini adalah senonim dengan perkataan 'mematikan'.

Sekian dulu sessi 01 loghat Kelantan.

Selamat Mencuba.

Ramli AR

Loghat Kelantan - Kelas 02

23 Ramadhan 1425
Salam

Selepas kelas 01 yang memperkatakan tentang kata 'landmark' orang Kelantan, pada kelas 02, satu lagi kenyataan umum untuk loghat Kelantan diperturunkan.

Kali ini untuk perkataan-perkataan yang berakhir dengan 'ar', 'ai' dan 'al'. Pada dasarnya perkataan-perkataan Bahasa melayu yang berakhir dengan 'ar' akan kehilangan 'r'nya dan begitu juga 'ai' akan kehilangan 'i'nya. dan tentu saja 'al' akan kehilangan 'l'nya.

Contoh mudah :
Bahasa Melayu - - - - - - - Kelantan
Biar - - - - - - - - - - - - - - - Bia
Cabar - - - - - - - - - - - - - -Caba
Pandai - - - - - - - - - - - - - Panda
Basikal - - - - - - - - - - - - - Basika
Sial - - - - - - - - - - - - - - - Sia
Kedai - - - - - - - - - - - - - - Keda
Balai - - - - - - - - - - - - - - Bala
Cadar - - - - - - - - - - - - - Cada

Ada beberapa pengecualian yang perlu diperjelaskan. Salah satu darinya ialah tentang wujudnya beberapa perkataan yang walaupun sebutannya tidak salah dari sudut nahunya dalam loghat Kelantan tetapi agak jarang atau kekadang janggal sekiranya digunakan. Perkataan 'calar' adalah salah satu dari perkataan yang termasuk dalam kategori ini. Walaupun 'cala' mungkin kedengaran seolah-olah betul dalam loghat Kelantan, namun orang Kelantan sering menggunakan perkataan 'koghra' sebagai ganti.

Selanjutnya hukum umum untuk perkataan yang berakhir dengan 'a' akan bertukar menjadi 'o'.

Contohnya :

Bahasa Melayu - - - - - - - - Kelantan
Lada - - - - - - - - - - - - - - - Lado
Bala - - - - - - - - - - - - - - - Balo
Kala - - - - - - - - - - - - - - - Kalo
Pala - - - - - - - - - - - - - - - Palo
Derma - - - - - - - - - - - - - Dermo


Perlu diingat tentang adanya pengecualian dalam kenyataan umum di atas. 'Bola' adalah salah satu dari pengecualian yang dimaksudkan. 'Bola' adalah 'bola' dalam loghat kelantan. Sebutannya tidak berbeza dengan Bahasa Melayu.

Selamat mencuba.

Ramli AR

Wednesday, November 03, 2004

Pasar Ramadhan Putrajaya

14 Ramadhan 1425
Salam
Semalam aku ke Pasar Ramadhan Putrajaya berhadapan bangunan Kementerian Kewangan. Pada dasarnya aku tidak bersetuju Pasar Ramadhan diadakan di satu kawasan sahaja untuk seluruh Putrajaya. Aku lebih gemar seandainya, setiap Presint mengadakan Pasar Ramadhan yang tersendiri. Pada aku, melawat pasar yang berlainan atau berselang-seli mengikut hari menambah kepelbagaian dan pilihan. Sekurang-kurangnya suasana yang sedikit berbeza menambah warna kehidupan di petang Ramadhan.
Namun aku faham keputusan yang dibuat Perbadanan Putrajaya. Pada tahun ini, Pasar Ramadhan diadakan di tempat letak kereta (sebenarnya tapak bangunan komersil yang belum dibangunkan mengikut kata Salleh hujung bulan lepas) yang luas di Presint 2. Pasar ini jauh lebih selesa dari pasar-pasar Ramadhan yang pernah aku kunjungi. Maksud aku, suasananya lebih menyenangkan. Baik untuk peniaga, mahupun pengunjung. Ruang di antara peniaga, tidak terlalu rapat. Ini membenarkan peniaga bergerak dengan mudah untuk melayan pelanggan. Dan tentu sahaja, menyimpan barangan tidak menjadi satu permasalahan.
Dan...jika dikhabarkan ruang untuk pengunjung....amat-amat selesa sekali. Seandainya lori dibenarkan lalu sekali pun, aku kira, pengunjung masih boleh berlegar-legar tanpa masalah. Situasi ini berbeza sekali dengan pasar-pasar Ramadhandi tempat lain yang pernah aku kunjungi. Di Pantai Dalam sebagai contoh, keadaan umpama perarakan thaipusam ke Batu Cave. Di Saujana Impian (2 tahun lalu, tahun ni aku tak sampai kat sana)pun hampir sama. Mungkin tidak sesesak di Pantai Dalam tapi masih beresak-esak memandangkan bilangan gerainya yang jauh lebih kecil.Pasar Ramadhan di Bangi, membuatkan aku hampir serik membawa anak kecil (Laila dan Laili) ke tempat sedemikian. Pengunjung seakan tidak hiraukan kehadiran kanak-kanak di sana. Beberapa kali anak aku dilanggar dan seakan-akan kesalahan yang dilakukan tidak langsung disedari. Jauh sekali ungkapan memohon maaf. Pendek kata, ibubapa perlu sentiasa perhatikan anak-anak kecil jika tidak mahu mereka menjadi mangsa atau mungkin tersesat kerana terpisah dari penjaga.
Pakir tidak sedikit pun menjadi perhitungan untuk pengunjung Pasar Ramadhan Putrajaya berbanding dipasar-pasar lain. Walaupun masih ada pengunjung yang meletak kereta mereka di tepian jalan (walhal masih ratusan petak yang kekosongan), lalu lintas masih di dalam kawalan berikutan jalan di persekitaran pasar ini agak luas.
Pilihan juadah boleh dikatakan setanding dengan pasar ramadhan di tempat-tempat lain yang terkenal. Setakatini, apa sahaja yang anak aku hendak, boleh aku dapatkan di situ. Dan jika ada yang ingin berkunjung ke situ, aku mencadangkan nasi beriani atau nasi tomato Pak Yop (Gerai No. 16 dan 17). Cubalah rendangn yang berwarna hitamnya. Laila yang tak tahan pedaspun licin pinggan dibuatnya. (Nota : selera masing-masing).
Buat kami di Putrajaya, ianya juga tempat 'pertembungan'. Jumpa Zakri dan Zamri. Kalau kenalan lain tu biasalah. Clients aku boleh dikatakan asal pergi aje, mesti jumpa.Kepada yang pergi dua atau tiga hari lepas, mereka mungkin bertembung dengan Abdullah Badawi. Dan semalam, aku sempat bersalam bersama Mahathir. kali ini aku pastikan aku yang memberi salam dan menghulurkan tangan kepada beliau. Ramai juga yang bersalaman dengan beliau pada kali ini, tidak seperti tahun yang lalu. Mungkin faktor cuaca yang lebih baik pada kali ini. Siti Hasmah pun ada bersama. Pemandu atau pengawal peribadi tidak kelihatan.
Ramli AR